Bakda Ketupat disebut juga Bodo Kupat, Bakda Syawal, ada juga yang menyebutnya Bodo Cilik. yaitu suatu tradisi ritual dengan memasak ketupat pada hari ke 7 setelah hari raya Idul Fitri, atau setelah selesainya puasa syawal.
Kegunaan ketupat = kupat tersebut antara lain:
1. dibagikan kepada para tetangga (masyarakat kita memang senang berbagi rasa),
2. diberikan kepada orang tua/lebih tua sebagai tanda bakti,
3. untuk sesaji para arwah terutama arwah anak2, dan juga
4. dimakan bersama keluarga.
Bagi masyarakat Indonesia ketupat memiliki banyak filosofi, dan berkaitan hal ini setidaknya ketupat memiliki dua filosofi.
Pertama, Ketupat disebut kupat = ngaku lepat, dilihat dari warna putih ketupat jika dibelah dua, mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah mohon maaf dari segala kesalahan.
Kedua, ketupat disebut kupat (memiliki empat sudut) = laku papat (empat perilaku). yaitu,
1. lebar = selesai, habis, tuntas
2. luber = melimpah, memberi
3. lebur = menghapus
4. labur = menghias
Perilaku pertama, lebar berarti selesai, habis, tuntas, yakni selesainya melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Dan hari itu juga disebut lebaran (Idul Fitri)
Perilaku kedua, luber berarti melimpah, memberi yaitu meluberkan = melimpahkan = memberikan zakat fitrah.
Perilaku ketiga, lebur yaitu meleburnya segenap dosa kepada Allah Swt.
Perilaku keempat, labur berarti putih (Labur=kapur, sejak dulu orang menghias (mengecat) rumah dengan kapur. Labur melambangkan pemutihan noda-noda yang berupa dosa dan khilaf kepada sesama manusia.
Dengan lambang ketupat atau kupat, (laku papat = empat perilaku) ini diyakini dapat mencapai hakikat Idul Fitri, yaitu kembali fitrah, suci, putih bersih, seperti warna putihnya kupat
Di tahun 1960-an saat saya masih kecil dulu, saya banyak/sering melihat ketupat=kupat digantungkan di atas kusen luar pintu depan rumah, katanya sebagai sesaji mengirim arwah anak-anak terutama keluarga yang mempunyai anak yang meninggal waktu kecil (Makanya Bodo kupat disebut juga Bodo Cilik). Tetapi sejak tahun 1985-an saya tidak banyak melihat pemandangan seperti ini. Saya hanya bertanya dalam hati apakah penduduk kita saat itu sudah jarang yang meninggal waktu kecil atau keyakinan masyarakat yang berubah (???)
Lebaran Ketupat tahun 2012 ini saya melihat sebagian besar masyarakat di kampung kami menganyam membuat ketupat=kupat untuk acara ritual seperti di atas, hanya saja tidak terlihat ketupat yang dijadikan sesaji digantung di atas kusen pintu rumah.
Para sahabat blogger….. Bagaiman acara bakda ketupat = Bodo kupat di lingkungan kediaman kalian…. ??? Coba donk di-share di sini…, Terima kasih.
ARTIKEL TERKAIT
Di bawah ini adalah beberapa materi lanjutan dan sebelumnya yang berkaitan dengan materi di atas