Sejak tahun 1811, Indonesia berada di bawah kekuasaan
Inggris. Gubernur Jenderal Lord Minto
memercayakan kepada Thomas Stamford Raflles sebagai kepala pemerintahan
Inggris di Indonesia. Raflles memulai tugasnya pada tanggal 19 Oktober 1811
yang berkedudukan di Jakarta
Kebijakan Pemerintah Kolonial Inggris di
Indonesia
Peristiwa Belanda menyerah kepada Inggris melalui
Kapitulasi Tuntang (1811), menjadi awal pendudukan kolonial Inggris di
Indonesia. Thomas Stamford Raffles diangkat menjadi Letnan Gubernur EIC di
Indonesia. Ia memegang pemerintahan selama lima tahun (1811-1816) dengan
membawa perubahan berasas liberal.
Pendudukan Inggris atas wilayah Indonesia tidak berbeda dengan penjajahan bangsa Eropa
lainnya. Raffles banyak mengadakan perubahan-perubahan,
baik di bidang ekonomi maupun pemerintahan. Raffles bermaksud menerapkan
politik kolonial seperti yang dijalankan
oleh Inggris di India. Kebijakan Daendels yang dikenal dengan nama Contingenten
diganti dengan sistem sewa tanah (Landrent).
Sistem sewa tanah disebut juga sistem pajak tanah. Rakyat
atau para petani harus membayar pajak sebagai uang sewa, karena semua tanah
dianggap milik negara. Berikut ini pokok-pokok
sistem Landrent.
a. Penyerahan
wajib dan wajib kerja dihapuskan.
b. Hasil
pertanian dipungut langsung oleh
pemerintah tanpa perantara bupati.
c. Rakyat harus
menyewa tanah dan membayar pajak kepada pemerintah sebagai pemilik tanah.
Pemerintahan Raffles didasarkan atas prinsip-prinsip
liberal yang hendak mewujudkan kebebasan dan kepastian hukum. Prinsip kebebasan
mencakup kebebasan menanam dan kebebasan perdagangan. Kesejahteraan hendak
dicapainya dengan memberikan kebebasan dan jaminan hukum kepada rakyat sehingga tidak menjadi korban
kesewenang-wenangan para penguasa.
Dalam
pelaksanaannya, sistem Landrent di Indonesia mengalami kegagalan, karena:
a. sulit
menentukan besar kecilnya pajak untuk
pemilik tanah yang luasnya
berbeda
b. sulit
menentukan luas sempit dan tingkat kesuburan tanah
c. terbatasnya
jumlah pegawai
d. masyarakat
pedesaan belum terbiasa dengan sistem uang
Tindakan yang dilakukan
oleh Raffles berikutnya adalah
membagi wilayah Jawa menjadi 16 daerah
karesidenan. Hal ini mengandung maksud untuk mempermudah pemerintah melakukan
pengawasan terhadap daerah-daerah yang dikuasai. Setiap karesidenan dikepalai oleh seorang
residen dan dibantu oleh asisten residen.
Di
samping itu Thomas Stamford Raffles juga memberi sumbangan positif bagi
Indonesia yaitu:
a. membentuk
susunan baru dalam pengadilan yang didasarkan pengadilan Inggris
b. menulis buku
yang berjudul History of Java
c. menemukan
bunga Rafflesia-arnoldii
d. merintis
adanya Kebun Raya Bogor
Perubahan politik yang terjadi di Eropa mengakhiri
pemerintahan Raffles di Indonesia. Pada tahun 1814, Napoleon Bonaparte akhirnya
menyerah kepada Inggris. Belanda lepas dari kendali Prancis. Hubungan antara
Belanda dan Inggris sebenarnya akur, dan mereka mengadakan pertemuan di London,
Inggris.
Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan yang tertuang
dalam Convention of London 1814. Isinya Belanda memperoleh kembali daerah
jajahannya yang dulu direbut Inggris. Status Indonesia dikembalikan sebagaimana dulu sebelum perang, yaitu di
bawah kekuasaan Belanda.
Penyerahan wilayah
Hindia Belanda dari Inggris kepada
Belanda berlangsung di Batavia pada tanggal 19 Agustus 1816. Inggris diwakili
oleh John Fendall dan Belanda diwakili oleh Mr. Ellout, van der Capellen, dan
Buyskes.
Sumber : Buku
IPS untuk SMP/MTs Kelas VIII
Penulis : Sanusi
Fattah Amin Hidayat Juli Waskito, Moh. Taukit Setyawan
Back to Materi IPS SMP Kelas 8